SEJARAH DESA PURWOSEKAR KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG

Desa Purwosekar  tidak terlepas dari sejarah yang telah berkembang dalam kehidupan masyarakat Desa  Purwosekar Kecamatan Tajinan  Kabupaten Malang. Desa ini dari awal  bernama Desa Purwosekar. Secara etimologis kata Purwosekar berasal dari bahasa Jawa Kawi yang artinya :  Purwo artinya pertamasedangkan Sekar artinya  bunga,  dengan demikian Purwosekar memiliki makna “Pertama Berkembang”. Sebuah nama memiliki makna dan tujuan begitu pula dengan Purwosekar diharapkan kelak akan menjadi desa yang terus berkembang dalam mencapai kesejahteraan rakyatnya meskipun tidak ada bukti /sejarah tertulis tentang nama tersebut namun nama desa purwosekar diyakini sebagai pemberian para leluhur pendahulu di Desa Purwosekar.

Desa Purwosekar semula terdiri dari 4 (tiga) Pedukuhan / Dusun, yaitu Dusun Tubo dan Dusun Purboyo Ledok, Purboyo Geneng dan Purboyo Meduran. Namun secara Administratif semula dikelompokkan menjadi dua Dusun yaitu Dusun Tubo dan Dusun Purboyo.  Oleh karena adanya perkembangan Penduduk di Desa Purwosekar, maka pada tahun 2009 Desa Purwosekar dipecah menjadi 4 (empat) Dusun/Pedukuhan yaitu:

               1. Dusun Tubo Sukosari ,               RT 01 s/d RT 07

               2. Dusun Tubo Imansari ,               RT 08 s/d RT 14

               3. Dusun Purboyo Ledok,               RT 15 s/d RT 23

               4. Dusun Purboyo Meduran,         RT 24 s/d RT 30.     

 

Adapun Bedah kerawang atau Babat alas Desa Purwosekar  dilakukan oleh empat Pepunden yaitu:

  1. Mbah Sondriyo atau Mbah Hasan Ariyo yang bedah kerawang Dusun Purboyo Meduran yang makamnya terletak di RT 24;
  2. Mbah Ringgit atau Mbah Joyo Drono yang bedah kerawang   Dusun Purboyo Ledok yang Makamnya terletak di RT 15;
  3. Mbah  Sukosari   yang   bedah   kerawang   Dusun   Tubo   Sukosari  yang Makamnya terletak di RT 03.
  4. Mbah Imansari  yang bedah kerawang   Dusun Tubo    Imansari  yang Makamnya terletak di RT 14.

 

Dari keempat tokoh tersebut masing-masing membentuk satu permukiman penduduk dan dalam perkembangannya menjadi satu kesatuan dan selanjutnya di sebut dengan Desa Purwosekar yang dipimpim oleh seorang Petinggi / Kepala Desa. Menurut cerita yang diyakini oleh masyarakat Desa Purwosekar, Desa Purwosekar sudah mengalami pergantian petinggi/Kepala Desa dari masa kemasa yaitu:

  1. Kik Ra’is  Tahun 1909 s/d Tahun 1918;
  2. Kik Ra’Rakinah Tahun 1918 s/d Tahun 1930;
  3. Kik Rat Singo Setro Tahun 1930 s/d Tahun 1943;
  4. Pardi Tahun 1943  s/d Tahun 1962;
  5. Sobrah Tahun 1962  s/d Tahun 1963;
  6. Lamirun Tahun 1963 s/d Tahun 1965;
  7. M. Sholeh Tahun 1965 s/d Tahun 1972;
  8. Thohid   Tahun 1973  s/d Tahun 1989;
  9. H. Asymawi Joyo Laksono Tahun 1990  s/d Tahun 1998;
  10. Wira’ie, S.Sos.Tahun 1998 s/d Tahun 2013;
  11. Linda Ernaningtiyas, SE Tahun 2013 s/d sekarang.